Agam - Bupati Agam, Dr. H. Andri Warman, membuka secara resmi diklat 3 in 1 pembuatan hiasan busana dengan alat jahit tangan (sulaman timbul), yang digelar oleh Balai Diklat Industri (BDI) Padang, di Aula Kantor Camat Kamang Magek, Jumat (30/7/2021)
Kepala BDI Padang, diwakili Sri Mulyani mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan serta wawasan kepada peserta diklat, mengenai sulaman, sehingga menjadi tenaga kerja yang kompeten dibidangnya.
“Selain itu, diklat ini juga bertujuan untuk membentuk sikap yang profesional bagi peserta diklat agar bisa bekerja dengan baik di bidang industri sulaman, ” jelasnya.
Diklat ini, diselenggarakan selama 15 hari, mulai dari 30 Juli-16 Agustus 2021. Diklat diikuti sebanyak 70 peserta yang berasal dari Kecamatan Kamang Magek.
Dijelaskan, pada diklat tersebut akan langsung dibimbing oleh praktisi dan Widyaiswara BDI Padang yang telah memiliki kompetensi dalam bidangnya.
“Nantinya, bagi peserta yang lolos, berhak menerima sertifikat uji kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), dan akan ditempatkan di KUB-KUB yang telah disepakati, agar bisa terus berproduksi dan bisa monitoring secara bersama, ” terangnya.
Sementara itu, Bupati Agam, Dr. H. Andri Warman, mengucapkan terimakasih kepada BDI Padang, yang telah bersedia memberikan pelatihan kepada generasi muda Kabupaten Agam, khususnya di Kecamatan Kamang Magek.
“Pelatihan ini merupakan kegiatan strategis dan bagian penting dalam rangka pengembangan kapasitas sumberdaya di bidang industri sandang di Kabupaten Agam, ” ujarnya.
Dikatakan, usaha menjahit dan sulaman termasuk salah satu usaha ekonomi keluarga yang menjadi produk unggulan di Kabupaten Agam, baik itu berupa sulaman, bordir, rendo, konveksi, dan lain sebagainya.
Kepada peserta pelatihan, Andri Warman berpesan, agar mampu memanfaatkan pelatihan ini sebaik-baiknya, sehingga ilmu yang didapatkan pada pelatihan ini, bisa berguna untuk di kemudian hari.
“Mari kita bersama-sama membulatkan tekad dalam rangka meningkatkan kapasitas industri sandang di Kabupaten Agam, khususnya di Kecamatan Kamang Magek. Sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mendorong peningkatan daya saing di bidang industri kerajinan, ” harapnya.(*)